Instruction Sets:Characteristics and fungsi
1. INSTRUCTION SET CHARACTERISTIC
a. Teknik Addressing yang sering dilakukan
1. Immediate addressing
Operand (data yang akan dikomputasi) berada langsung pada set instruksi.
2. Direct Addressing
Operand berada pada memori, set instruksi memegang alamat lokasi memori dimana operand tersebut berada.
3. Indirect Addresing
Operand berada pada memori, untuk
mendapatkan operand ini CPU harus melakukan penelusuran dua kali yaitu
dari data alamat memori yang ada pada set instruksi serta alamat yang
ditunjuk oleh alamat memori yang diperoleh dari set instruksi tadi.
4. Register addressing
Operand berada pada register, cara
kerjanya mirip dengan direct addressing hanya saja CPU mengakses alamat
register bukan alamat memori.
5. Register Indirect Addressing
Operand berada pada memori, untuk
mendapatkan operand CPU harus mengakses register terlebih dahulu karena
informasi lokasi operand berada pada register.
6. Displacement
Operand berada pada memori, cara kerjanya merupakan gabungan dari teknik direct addressing dan register indirect addressing.
7. Stack
Operand berada pada stack, operand secara
berkala dimasukan ke stack sehingga ketika operand dibutuhkan maka
operand sudah berada pada “top of the stack”.
b. Operasi-operasi instruksi untuk Arithmetic
1. ADD : penjumlahan
2. SUBTRACT : pengurangan
3. MULTIPLY : perkalian
4. DIVIDE : pembagian
5. ABSOLUTE
6. NEGATIVE
7. DECREMENT
8. INCREMENT
c. Operasi-operasi instruksi untuk Logical
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin
d. Elemen-elemen dari Instruksi Mesin (Set Instruksi)
1. Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan
2. Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi akan dilaksanakan
3. Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan
4. Next
instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch)
instruksi berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai.
2. INSTRUCTION SETS ADDRESSING MODE
a. Pengertian Instruction Set dan Elemen-elemennya
Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di jalankan oleh CPU. Elemen-elemennya
1. Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan
2. Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi akan dilaksanakan
3. Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan
4. Next
instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch)
instruksi berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai.
b. Tipe-tipe Operasi yang terkait dengan Op Code
1. Operasi data transfer
2. Operasi Arithmetic
3. Operasi Logical
4. Operasi Conversion
5. Operasi I/O
6. Operasi System Control
7. Operasi Transfer of Control
c. pengertian Micro Operation
Operasi
tingkat rendah yang dapat dilakukan oleh komputer atau CPU sehingga
fungsi-fungsi operasi akan dihasilkan untuk memindahkan data antar
register.
d. 4 Jenis Register dalam Fetch
1. Memory Address Register (MAR)
2. Memory Buffer Register (MBR)
3. Program Counter (PC)
4. Instruction Register (IR)
3. PROCESSOR STRUCTURE AND FUNCTION
a. Bagian-bagian penting Prosessor
1. ALU (Arithmatika Logical Unit
2. CU (Control Unit)
3. Register
b. Fungsi utama Prosesor
Fungsi utama prosesor adalah menjalankan program-program yang di simpan di memori utama.
c. Generasi-generasi Prosesor
1. Generasi I (processor 8088 - 8086)
2. Generasi II (processor 80286)
3. Generasi III (processor 80386 DX dan processor 80386 SX)
4. Generasi IV (processor 80486, processor cyrix 486SLC, processor IBM 486 SLC2)
5. Generasi V (pentium classic P54C)
6. Generasi VI (pentium pro)
d. Jenis-jenis kecepatan dalam kinerja computer
1. Menambah RAM
2. Salah satu metode adalah untuk menekan tombol, Ctrl + Alt + Del untuk membuka Task Manager.
4. RISC (Reduce Instruction Set Computing)
a. Sejarah RISC
Reduced Instruction Set Computing (RISC)
atau "Komputasi set instruksi yang disederhanakan" pertama kali digagas
oleh John Cocke, peneliti dari IBM di Yorktown, New York pada tahun
1974 saat ia membuktikan bahwa sekitar 20% instruksi pada sebuah
prosesor ternyata menangani sekitar 80% dari keseluruhan kerjanya.
Komputer pertama yang menggunakan konsep RISC ini adalah IBM PC/XT pada
era 1980-an. Istilah RISC sendiri pertama kali dipopulerkan oleh David
Patterson, pengajar pada University of California di Berkely.
b. Karakteristik Arsitektur RISC
1. Siklus
mesin ditentukan oleh waktu yang digunakan untuk mengambil dua buah
operand dari register, melakukan operasi ALU, dan menyimpan hasil
operasinya kedalam register, dengan demikian instruksi mesin RISC tidak
boleh lebih kompleks dan harus dapat mengeksekusi secepat mikroinstruksi
pada mesin-mesin CISC.
2. Operasi berbentuk dari register-ke register yang hanya terdiri dari operasi load dan store yang mengakses memori.
3. Penggunaan mode pengalamatan sederhana, hampir sama dengan instruksi menggunakan pengalamatan register.
4. Penggunaan format-format instruksi sederhana, panjang instruksinya tetap dan disesuaikan dengan panjang word.
c. Ciri-ciri RISC
1. Instruksi berukuran tunggal
2. Ukuran yang umum adalah 4 byte
3. Jumlah pengalamatan data sedikit, biasanya kurang dari 5 buah.
4. Tidak
terdapat pengalamatan tak langsung yang mengharuskan melakukan sebuah
akses memori agar memperoleh alamat operand lainnya dalam memori.
5. Tidak
terdapat operasi yang menggabungkan operasi load/store dengan operasi
aritmatika, seperti penambahan ke memori dan penambahan dari memori.
6. Tidak terdapat lebih dari satu operand beralamat memori per instruksi
7. Tidak mendukung perataan sembarang bagi data untuk operasi load/ store.
8. Jumlah maksimum pemakaian memori manajemen bagi suatu alamat data adalah sebuah instruksi.
9. Jumlah
bit bagi integer register spesifier sama dengan 5 atau lebih, artinya
sedikitnya 32 buah register integer dapat direferensikan sekaligus
secara eksplisit.
10. Jumlah
bit floating point register spesifier sama dengan 4 atau lebih, artinya
sedikitnya 16 register floating point dapat direferensikan sekaligus
secara eksplisit.
d. Kelebihan dan Kekurangan RISC
Kelebihan:
1. Berkaitan
dengan penyederhanaan kompiler, dimana tugas pembuat kompiler untuk
menghasilkan rangkaian instruksi mesin bagi semua pernyataan HLL.
Instruksi mesin yang kompleks seringkali sulit digunakan karena kompiler
harus menemukan kasus-kasus yang sesuai dengan konsepnya. Pekerjaan
mengoptimalkan kode yang dihasilkan untuk meminimalkan ukuran kode,
mengurangi hitungan eksekusi instruksi, dan meningkatkan pipelining jauh
lebih mudah apabila menggunakan RISC dibanding menggunakan CISC.
2. Arsitektur
RISC yang mendasari PowerPC memiliki kecenderungan lebih menekankan
pada referensi register dibanding referensi memori, dan referensi
register memerlukan bit yang lebih sedikit sehingga memiliki akses
eksekusi instruksi lebih cepat.
3. Kecenderungan
operasi register ke register akan lebih menyederhanakan set instruksi
dan menyederhanakan unit kontrol serta pengoptimasian register akan
menyebabkan operand-operand yang sering diakses akan tetap berada
dipenyimpan berkecepatan tinggi.
4. Penggunaan mode pengalamatan dan format instruksi yang lebih sederhana.
Kekurangan:
1. Program yang dihasilkan dalam bahasa simbolik akan lebih panjang (instruksinya lebih banyak).
2. Program berukuran lebih besar sehingga membutuhkan memori yang lebih banyak, ini tentunya kurang menghemat sumber daya.
3. Program
yang berukuran lebih besar akan menyebabkan menurunnya kinerja, yaitu
instruksi yang lebih banyak artinya akan lebih banyak byte-byte
instruksi yang harus diambil.
4. Pada lingkungan paging akan menyebabkan kemungkinan terjadinya page fault lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar