Operating System Support
Network Attached Storage atau yang biasa disebut dengan NAS ditemukan pada awal tahun 1980-an oleh Brian Randell dan timnya dengan nama “Newcastle Connection” dengan mengembangkan teknologi akses file jarak jauh dari sebuah mesin UNIX menggunakan system operasi server.
Setelah percobaan tersebut berhasil dilakukan, kesuksesan itu menarik perusahaan Chip SUN Microsystems dari NFS untuk mendukung server jaringan untuk berbagi ruang penyimpanannya dengan jalur internet network. Melirik NAS mulai dikembangkan oleh perusahaan hardware sekelas SUN Microsystems.
3Com dan Microsoft juga ikut mengembangkan perangkat lunak LAN manager untuk NAS melalui protocol yang menghubungkan computer dengan server. Perangkat lunak 3Com dan Microsoft tersebut ternyata berhasil dan diminati oleh pasar melalui produk dari Novell, IBM dan SUN. Gebrakan lain dari 3Com, mereka malah mengembangkan NAS khusus untuk system operasi desktop yang lebih kecil.
Dimulai dengan tahun 2000 keatas, NAS sudah ramai digunakan oleh organisasi skala kecil hingga besar maupun kebutuhan komputasi perorangan. Terutama untuk tujuan backup data akibat dari system failure dan bencana alam.
Saat ini kebutuhan NAS sendiri sudah menjadi suatu kewajiban bagi organisasi-organisasi besar yang memiliki dokumen digital yang berharga bagi kelangsungan perusahaan tersebut. Sistem NAS sendiri diperlukan untuk menjadi back-up storage untuk mencegah kehilangan data yang terdapat pada computer organisasi.
Keuntungan dengan menggunakan Network Storage ini adalah kemudahan dalam backup data dan kemudahan dalam administrasi serta policy dari data yang disimpam. Lebih efisien dan aman tentunya. Dan pastinya Storage Network ini juga harus dipastikan Mirror dan system DRC nya berjalan dengan baik. Sedangkan kerugian menggunakan NAS data lebih rentan bocor karena system security yang memungkinkan diakses hacker.
Berbeda dengan Network Attached Storage, Storage Attached Network atau yang disebut dengan SAN merupakan jaringan terintegrasi yang menghubungkan beberapa server dengan perangkat penyimpanan yang berbeda pada jaringan tunggal. SAN menggunakan teknologi SCSU dan fiber channel dalam rangka mendukung kecepatan jaringan yang sangat cepat untuk akses keluar masuk data pada server.
Storage Attached Network juga dikenal dengan nama Storage Area Network. SAN di rancang untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpanan, dan memisahkan trafik backup yang bandwidth intensif dari trafik normal LAN/WAN. Keuntungan lain SAN termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan, maupun manajemen data yang terpusat. Secara umum, SAN merepresentasikan hubungan media penyimpan masa depan. Saat ini ada 2 cara untuk mengelola system dasar dalam manajemen SAN.
SNMP (Simple Network Management Protocol): SNMP berbasis TCP/IP dan manajemen peringatan dasar yang memungkinkan sebuah node di jaringan memperingatkan kegagalan dari komponen sistem. Akan tetapi SNMP sulit untuk memberikan manajemen yang bersifat proaktif.
Proprietary Management Protocol: Beberapa perusahaan menyediakan perangkat lunak manajemen SAN. Biasanya perangkat ini dijalankan di terminal yang terpisah yang terhubung dengan SAN. Dengan menyambungkan terminal ini akan membuka beberapa kemampuan lain SAN, seperti Zoning, Mapping, Masking, maupun fungsi backup and restore, dan failure management.
SAN memiliki SAN Manager yang berupa perangkat lunak yang memungkinkan manajemen terpusat dari host fiber channel dan media penyimpanan. Sebuah SAN manager akan memungkinkan sistem untuk menggunakan secara bersama kumpulan media penyimpanan, sambil menjalankan SAN administrator untuk mengambil manfaat penuh dari aset media penyimpanan yang ada untuk efisiensi daya dan biaya.
2.1. Macam-macam raid.
Memang, perjalanan dari seorang newbie di dunia IT menuntut keseriusan dalam belajar, bahkan seringkali kita menemukan hambatan dan rintangan ditengah jalan. Tapi yakinilah, hambatan terbesar ada pada diri kita, yaitu kemalasan untuk mencari tahu dan menggali apa makna yang terkandung dalam ilmu tersebut. Maka dari itu, dengan Semangat Baru, Kita Mau, Kita Mampu, Kita Maju.
Bahasan kita kali ini adalah Sistem Redundansi Penyimpanan Data (Redundant Data Storage System).
Dalam istilah penyimpanan data, dikenal sistem teknologi RAID, yaitu singkatan dari Redundant Array of Independent Disks. RAID merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata “RAID” juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Apapun singkatannya, teknologi ini intinya adalah membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah, sehingga didesain untuk meningkatkan keandalan data atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan “RAID Level“. Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID. Kelima level tersebut adalah:
- RAID level pertama: mirroring
- RAID level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming.
- RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok disk.
- RAID level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
- RAID level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada pengecekan terhadap disk tunggal)
– RAID 0 (metode Striping)
– RAID 1 (metode Mirroring)
– RAID 0+1 (metode Striping + Mirroring)
RAID 0 (untuk kecepatan)
RAID 0 yg dikenal juga dgn metode Striping digunakan utk mempercepat kinerja hardisk. Kapasitas total hardisk pada metode ini adalah jumlah kapasitas hardisk pertama ditambah hardisk kedua. Metodenya dilakukan dengan cara membagi data secara terpisah ke dua buah hardisk. Jadi separuh data ditulis ke hardisk pertama dan separuhnya lagi ditulis ke hardisk kedua. Secara teoritis cara ini akan mempercepat penulisan/pembacaan harddisk. Keburukan dari cara ini adalah apabila salah satu hardisk rusak maka seluruh data akan hilang.
RAID1
RAID 1 yang dikenal juga dengan metode Mirroring digunakan untuk mendapatkan keamanan data (backup). Metodenya dilakukan dengan cara menyalin isi harddisk pertama ke harddisk kedua. Jadi apa yang ditulis pada hardisk pertama akan juga ditulis di hardisk kedua. Apabila salah satu hardisk rusak, maka data pada hardisk yang satunya masih ada. Keburukan dari cara ini adalah tidak adanya peningkatan kinerja sama sekali, performannya malah akan sedikit lebih pelan dibanding performan hardisk single (non-RAID). Selain itu kapasitas total yang anda dapat dengan metode ini hanyalah sebesar kapasatitas satu hardisk saja.
RAID 0+1 (untuk kecepatan+backup)
Metode ini merupakan kombinasi RAID 0 dan RAID 1. Dimana selain memperoleh kecepatan anda juga memperoleh keamanan data. Untuk metode ini diperlukan minimal 4 harddisk. Kapastitas total yang anda dapat adalah sejumlah kapasitas 2 hardisk.
Biasanya metode RAID 1 digunakan untuk server, sebab server mengutamakan keamanan data. Sedangkan untuk pengguna PC rumahan RAID 0 lebih umum digunakan karena yang diutamakan bagi mereka adalah peningkatan kinerja harddisk. Tapi apakah benar RAID 0 dapat meningkatkan kinerja secara drastis? Mari kita pahami saja konsep dibawah ini.
A. Konsep dasar raid.
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton secara sekaligus.
Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya “selamat” dari kerusakan yang fatal.
RAID 0 (Teknik Disk Striping)
Raid 0 (teknik disk striping), bisa meningkatkan performan, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi performansi.
Disk Striping mengijinkan kita untuk menulis data ke beberapa Harddisk daripada menulis data ke satu Harddisk saja. Dengan Disk Striping, setiap Harddisk fisik akan dibagi menjadi beberapa elemen stripe (berkisar antara 8 KB, 16 KB, 32 KB, 64 KB, 128 KB, 256KB, 512KB, to 1024KB). Setiap bagian stripe dalam setiap Harddisk disebut strip.
Disk Striping dapat meningkatkan kinerja karena pengaksesan data diakses dengan lebih dari satu harddisk, sehingga lebih banyak spindle disk yang bekerja dalam melayani I/O data. Namun Disk Striping (RAID 0) tidak memiliki data redundancy / proteksi data terhadap kerusakan harddisk, karena semua data ditulis langsung apa adanya ke semua Harddisk.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 0 kita dapat menggunakan 100% dari total jumlah kapasitas harddisk yang terpasang. Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 0 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB
Raid 1 (Teknik Disk Mirroring)
Raid 1 (teknik disk mirroring) dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk yang tergabung ke dalam hard disk tersebut. Berikut penjelasan lebih detailnya dari salah satu sumber yang saya dapatkan:
RAID 1 (Disk Mirroring) bekerja dengan prinsip cermin, yaitu berpasang-pasangan dan identik antara satu dengan yang lainnya. Jadi dengan RAID 1, data yang ditulis ke satu Harddisk secara simultan ditulis juga ke Harddisk yang lainnya. Sehingga jika terjadi kerusakan 1 Harddisk pada RAID 1, system server masih memiliki data cadangan di harddisk yang lainnya. Dan pada saat Harddisk yang rusak diganti dengan yang baru, maka secara otomatis, harddisk pengganti yang baru dipasang akan melakukan sinkronisasi data dengan harddisk yang masih berfungsi (rebuilding) Keuntungan dari RAID 1 adalah data memiliki cadangan antara yang ada di harddisk yang satu dengan yang lainnya. Dan karena isi dari kedua Harddisk tersebut adalah identik, tidak jadi masalah harddisk yang mana yang boleh rusak selama pada suatu saat hanya satu Harddisk yang rusak, sampai proses sinkronisasi berikutnya selesai.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 1 kita akan hanya memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak 50% dari total kapasitas Harddisk yang terpasang.
Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 1 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
RAID 5 (Teknik Disk Striping with Distributed Parity)
Sesuai dengan namaya, cara kerja RAID 5 sama dengan cara kerja RAID 0, yaitu menggunakan disk striping.Yang membedakan anatara keduanya adalah Parity. Parity ini digunakan untuk pengecekan dan perbaikan kesalahan (error checking and correcting). Parity ini disebar di beberapa disk untuk menghindari pengurangan kinerja (Performance bottleneck) pada saat pembuatan parity. Jika Parity disimpan di satu harddisk saja, maka disebut RAID 3 (Disk Striping with Dedicated Parity). Dengan adanya parity ini, maka system RAID 5 tersebut akan tetap berfungsi jika ada salah satu harddisk dalam RAID 5 tersebut itu rusak. Dan harddisk yang rusak tersebut dapat harddisk yang mana saja selama berada dalam satu system RAID 5 yang sama. Karena parity ini berasal dari perhitungan matematik dari suatu beberapa pecahan data, maka, pada saat ada satu bagian pecahan data yang hilang/rusak, system RAID 5 dapat “mengetahui” pecahan data yang hilang tesebut dengan menghitung ulang parity dengan pecahan data yang lainnya.
Secara sederhana, parity bisa dianalogikan dengan perhitungan matematik sbb; 6 + 5 = 11. Dimana angka 6 & 5 adalah data, dan angka 11 adalah parity. Jika suatu saat angka (Harddisk) 5 mengalami kerusakan, maka system dapat menghitung ulang berdasarkan parity (angka 11), angka(Harddisk) apa yang hilang tersebut. Jadi data yang ada pada harddisk yang rusak, tetaplah rusak, hanya saja dengan bantuan parity maka data pada harddisk yang hilang tersebut dapat dihitung ulang kembali. Hal ini juga yang menyebabkan untuk RAID 5 mengalami kerusakan harddisk adalah sebanyak 1 harddisk saja pada suatu saat.Kembali dengan analogi matematik diatas, jika angka (Harddisk) 6 + 5 hilang, maka kemungkinan angka 11 didapat bisa memiliki banyak kemungkinan, seperti 2+9, 3 + 8, dst. komputer tidak dapat membuat suatu perhitungan yang tepat jika data yang tersedia memiliki banyak kemungkinan.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 5 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-1) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk.
Contoh:
• 3 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
• 4 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 900GB.
• 5 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB, dst.
RAID 6 (Disk Striping with Dual Parity)
Dapat dilihat dari namanya, RAID 6 menggunakan cara kerja dan konsep yang sama dengan RAID 5 dari sisi penulisan data yang tersebar di beberapa hard disk. Yang membedakan antara RAID 6 dan RAID 5 adalah jumlah parity yang ditulis pada saat penulisan data. Jika RAID 5 menggunakan satu parity, maka RAID 6 menggunakan dua parity. Dengan menulis 2 parity, maka RAID 6 dapat mengakomodasikan kerusakan harddisk maksimal 2 unit pada saat yang bersamaan.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 6 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-2) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah jumlah Harddisk.
Contoh:
• 4 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 600GB.
• 5 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 900GB.
• 6 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB, dst.
B. Teknik pengecekan kesalahan
Teknik pengecekan kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan dengan checksum yang ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang administrator jaringan sangatlah dibutuhkan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa hard disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly available), dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat saja.
Pada umumnya, RAID diimplementasikan di dalam komputer server, tapi bisa juga digunakan di dalam workstation. Penggunaan di dalam workstation umumnya digunakan dalam komputer yang digunakan untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti melakukan penyuntingan video/audio.
Perbandingan RAID Level
Features | RAID 0 | RAID 1 | RAID 1E | RAID 5 | RAID 5EE |
Minimum # Drives | 2 | 2 | 3 | 3 | 4 |
Data Protection | No Protection | Single-drive failure | Single-drive failure | Single-drive failure | Single-drive failure |
Read Performance | High | High | High | High | High |
Write Performance | High | Medium | Medium | Low | Low |
Read Performance (degraded) | N/A | Medium | High | Low | Low |
Write Performance (degraded) | N/A | High | High | Low | Low |
Capacity Utilization | 100% | 50% | 50% | 67% – 94% | 50% – 88% |
Typical Applications | High End Workstations, data logging, real-time rendering, very transitory data | Operating System, transaction databases | Operating system, transaction databases | Data warehousing, web serving, archiving | Data warehousing, web serving, archiving |
Features | RAID 6 | RAID 10 | RAID 50 | RAID 60 |
Minimum # Drives | 4 | 4 | 6 | 8 |
Data Protection | Two-drive failure | Up to one disk failure in each sub-array | Up to one disk failure in each sub-array | Up to two disk failures in each sub-array |
Read Performance | High | High | High | High |
Write Performance | Low | Medium | Medium | Medium |
Read Performance (degraded) | Low | High | Medium | Medium |
Write Performance (degraded) | Low | High | Medium | Low |
Capacity Utilization | 50% – 88% | 50% | 67% – 94% | 50% – 88% |
Typical Applications | High End Workstations, data logging, real-time rendering, very transitory data | Fast databases, application servers | Large databases, file servers, application servers | Data archive, backup to disk, high availability solutions, servers with large capacity requirements |
Hard disk raid 5 crash
RAID, yang merupakan singkatan dari Redundant Array Independent Disk, juga disebut sebagai Redundant Array of Inexpensive Disk – adalah sebuah teknologi yang mempekerjakan penggunaan simultan dari dua atau lebih hard disk drive yang lebih besar untuk mencapai tingkat kinerja dan kehandalan sementara katering untuk ukuran besar volume data.
RAID 5 array digunakan oleh banyak perusahaan karena biaya efektif dan menyediakan tingkat tinggi toleransi kesalahan dan perlindungan terhadap kegagalan drive. Namun, perusahaan harus menyadari bahwa RAID 5 server bisa melakukan kegagalan. RAID 5 server sangat mungkin untuk gagal ketika pengalaman dua atau lebih kegagalan disk.
Ketika sebuah RAID 5 server gagal, semua data akan hilang. Hal ini bukan merupakan alternatif yang baik untuk data cadangan karena tidak dapat mencegah kehilangan data selama server crash. Singkatnya, RAID 5 bisa bertahan hidup hanya satu kegagalan disk pada suatu waktu tertentu.
Data yang tersimpan di drive ini masih dapat menjadi rusak atau hancur bahkan ketika drive utuh.
Hal ini mungkin terjadi karena malfungsi sistem yang menghasilkan bagian dari data sedang ditimpa, file rusak atau kesalahan pengguna, seperti penghapusan file kritis, yang mungkin tidak diketahui selama beberapa hari atau minggu.
RAID 5 server juga menderita masalah kegagalan berkorelasi. Jika satu disk gagal, ada kemungkinan tinggi bahwa disk kedua juga akan gagal.
Teori di balik koreksi kesalahan dalam RAID mengasumsikan bahwa kegagalan drive independen. Dalam prakteknya Namun, drive sering pada usia yang sama dengan pakaian yang sama. Ini berarti kegagalan drive ini secara statistik berhubungan dan ada kemungkinan menjadi kegagalan kedua setelah kegagalan pertama secara signifikan lebih tinggi.data terkorupsi, rusak RAID 5, menghapus file, partisi hilang dan kegagalan controller RAID 5.
Terlepas dari kegagalan disk, RAID 5 server juga dapat mengalami kegagalan dengan cara lain, seperti data rusak, rusak RAID 5, menghapus file, partisi hilang dan kegagalan controller RAID 5.
Jika terjadi kegagalan pada Raid 5 sistem crash, langkah yang harus dilakukan adalah:
- Langkah pertama adalah untuk mengetahui apakah kecelakaan itu, karena satu kegagalan disk atau kegagalan beberapa disk.
Untuk situasi yang melibatkan satu kegagalan disk, RAID server berjalan pada modus terdegradasi. Kritis ata harus disalin secet mungkin sebelum upaya membangun kembali dilakukan. Setelah data kritis adalah disalin, standar proses membangun kembali kemudian dapat dilakukan.
Dalam hal server RAID digunakan sebagai aplikasi dan server data, mungkin tidak cukup untuk menutup hanya data kembali konfigurasi aplikasi mungkin tidak dapat dilakukan.
Namun, disarankan bahwa orang harus kembali disk image dari semua disk kerja sebelum membangun kembali dilakukan. Hal ini karena proses membangun kembali agak IO intensif dan ada kemungkinan baik yang disk lain mungkin gagal selama proses tersebut. Untuk melakukan hal ini, saya sarankan Anda dapat mengikuti panduan pemulihan darurat untuk data RAID Server untuk backup disk gambar dari semua disk bekerja. Alat bebas dan akan menyelamatkan hidup Anda, bahkan jika gagal membangun kembali.
b) Dalam hal kecelakaan itu adalah karena kegagalan beberapa disk, sistem crash, lonjakan listrik, kehilangan pengaturan konfigurasi RAID, atau alasan yang tidak diketahui lainnya, Anda mungkin perlu meminta bantuan dari pemulihan data penyedia layanan yang berkualitas RAID.
Sebelum mengirim untuk pemulihan, Anda mungkin ingin membuat cadangan disk image semua disk bekerja. Jika volume RAID tidak lagi dapat diakses, jangan upaya membangun kembali karena dapat memperburuk situasi. Untuk mencegah kerugian dalam hal terjadi kecelakaan server, bisnis dapat mempertimbangkan risiko lindung nilai mereka dengan rencana pemulihan data asuransi seperti 10x ServerInsure ditawarkan oleh gesit Data Recovery Centre (ADRC).
C.ServerInsure
ServerInsure merupakan layanan yang memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan data rencana pemulihan mereka sehingga mereka dapat menentukan bagaimana cara terbaik untuk melindungi sebagian besar informasi berharga mereka. ServerInsure berfungsi seperti rencana asuransi yang fleksibel bagi perusahaan untuk melindungi server mereka terhadap kecelakaan dalam keterbatasan anggaran mereka. Perusahaan hanya membayar berlangganan tahunan jumlah dan mereka akan menerima cakupan ekstra untuk pemulihan data.
Cakupan berlaku untuk semua server tercakup dalam rencana dan kembali jaminan nilai dolar. Yang terpenting, hal memastikan bahwa data penting dengan cepat pulih dengan gangguan minimal dan ketidaknyamanan.
Silakan berbicara gesit Data Recovery Centre (ADRC) konsultan untuk rentang harga estimasi berdasarkan konfigurasi RAID dan keadaan dan proses pemulihan.
Cara menangani tingkat kegagalan array
RAID 5 adalah RAID populer (Redundant Array of Independent Disk) tingkat, yang didistribusikan menggunakan striping blok paritas, dan tingkat. Tingkat RAID upaya untuk menghapus hambatan drive paritas khusus. Menggunakan algoritma paritas didistribusikan, RAID 5 menulis data paritas di semua drive. Umumnya blok digunakan untuk membuat blok paritas yang kemudian disimpan di array. Ini akan menghapus bottleneck dari menulis hanya satu drive paritas. Meskipun pengupasan tinggi, array RAID 5 juga mungkin gagal dan Anda mungkin akan menemukan situasi hilangnya data penting. Pada titik ini, Anda diminta untuk pergi untuk Layanan Data Recovery untuk mendapatkan misi Anda kritis dan berharga data kembali.
Dalam RAID 5, paritas disk berputar berdasarkan algoritma rotasi paritas untuk RAID spesifik bahwa perangkat lunak atau kartu. Salah satu kesulitan dapat diharapkan dalam beberapa situasi dan itu adalah kehadiran seorang offset. Offset adalah sejumlah sektor disk sebelum blokir dilucuti pertama. Keberadaan sebuah Offset akrab di kartu Adaptec. Offset mudah dapat ditemukan dengan mencari tabel partisi. RAID 5 array mungkin gagal dan kehilangan data dapat terjadi karena salah satu alasan berikut:
- Controller RAID kerusakan
- Volume isu rekonstruksi atau membangun kembali RAID kesalahan
- Hilang atau hilang partisi RAID
- Hilangnya volume disk
- Lonjakan Power
- Format disk atau disengaja penghapusan
- Infeksi virus
- Hilang dan pengaturan konfigurasi sistem registry
- Salah penggantian elemen milik disk RAID volume kerja
- Paritas RAID Hilang
Pemulihan dalam situasi seperti ini dimungkinkan dengan bantuan Data Recovery Service. Ini merupakan bantuan pribadi dan canggih, yang ditawarkan oleh profesional pemulihan bisnis anda untuk mengambil data penting dari drive RAID rusak. Pemulihan dilakukan dalam lingkungan yang bersih dan dikendalikan dari ruangan bersih oleh para profesional yang terampil menggunakan alat canggih dan teknik. Anda tidak harus berusaha Recovery Data New Jersey pada anda sendiri karena akan menyebabkan kerusakan permanen lebih lanjut dan kehilangan data.
Stellar Data Recovery Inc memberikan layanan pemulihan untuk menangani sebagian besar situasi kehilangan data. Layanan ini dilakukan di kelas 100 kamar bersihkan bagian bawah pengawasan profesional pemulihan. Pemulihan mungkin dari semua RAID, SAN, NAS, IDE, EIDE, SATA dan SCSI hard drive.
Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang khusus, terdiri dari server dan penyimpanan (storage). Terpisah dan berbeda dengan LAN/WAN perusahaan. Tujuan utama SAN adalah menangani traffik data dalam jumlah besar antar server dan peralatan penyimpanan(Gigabits/sec), tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui fibber Channel, sebuah tekhnologi komunikasi data yang berkecepatan sangat tinggi menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang platform independent yang beroprasi dibelakang server.
Keuntungan Utama dari SAN adalah:
- Availability adalah satu copy dari data jadi dapat diakses oleh semua host melalui jalur yang berbedadan semua data lebih efisien dimanage nya.
- Reability: Infrastruktur transport data yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
- Scalability adalah server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambah secara independen satu dan yang lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yang proprietary.
- performance adalah fiber chanel (standart enablin tekhnologi untuk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yang rendah, dan SAN akan memisahkan traffik back up dengan traffic standar LAN/WAN.
- Manageability adalah perkembangan perangkat lunak dan standar baik untu FC-AL ( Fiber Channel Arbitrated Loop)
- Return on Information Management adalah karena bertambahnya tingkat redudansi data dan kemampuan management yang baik, maupun kemampuan untuk ditambahkan server dan storage secara independent.
A. Mengenal Konsep SAN (Storage Area Network)
SAN adalah sebuah jaringan yang bertindak sebagai jalur transfer data antara sistem komputer dan elemen penyimpanan. Sebuah SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi yang menyediakan koneksi fisik dan lapisan manajemen yang mengatur koneksi, unsur-unsur storage, dan sistem komputer sehingga transfer data jadi jauh lebih aman dan lebih kuat. Sebuah SAN juga dapat menjadi sistem penyimpanan yang terdiri dari perangkat penyimpanan, sistem komputer, peralatan network, dan perangkat-perangkat lunak lainnya yang berkomunikasi.
SAN mampu menyediakan kualitas kecepatan yang baik antara server dan storage. Karena hal inilah terkadang SAN biasa disebut juga sebagai “Jaringan di Belakang Server”.
SAN memungkinkan koneksi “any-to-any” melalui komponen interkoneksi seperti router, gateway, hub, switch dan direction. SAN menghapus konsep tradisional dari koneksi dedicated antar server dengan media storage dengan mengenalkan fleksibilitas jaringan untuk memungkinkan satu atau banyak server berbagi utilitas storage seperti disk, tape, dan penyimpanan optik. Maka dengan SAN, utilitas storage bisa saja terletak jauh dari server yang menggunakannya. SAN dapat menghilangkan batasan jumlah data yang bisa ditransfer ke storage akibat limitasi dari perangkat server. SAN menciptakan metode baru dengan melampirkan penyimpanan ke server sehingga memungkinkan peningkatan besar baik dalam availabillity dan performance.
SAN bisa juga dianggap sebagai perpanjangan dari konsep bus storage, yang memungkinkan perangkat penyimpanan dan server untuk saling berhubungan melalui elemen-elemen seperti pada jaringan area lokal (LAN) dan jaringan berarea luas (WAN). SAN dapat dibagi antar server atau didedikasikan untuk satu server. Bisa lokal, atau dapat diperpanjang sesuai jarak geografis.
SAN berpotensi untuk dipakai di salah satu dari tiga metode berikut:
- Server-to-Storage: merupakan model interaksi tradisional dengan penyimpanan perangkat. Keuntungannya adalah perangkat penyimpanannya dapat diakses secara serial atau bersamaan oleh beberapa server.
- Server-to-Server: Sebuah SAN dapat digunakan untuk transfer data berkecepatan tinggi, dan komunikasi bervolume tinggi antar server.
- Storage-to-Storage: memungkinkan data untuk dipindahkan tanpa intervensi server, sehingga membebaskan prosesor server dari tugas untuk memproses kegiatan seperti pengolahan aplikasi.
- Perbaikan availabillity aplikasi: Penyimpanan dapat berjalan secara independen dari aplikasi dan dapat diakses melalui jalur data ganda untuk kehandalan, ketersediaan, dan servis yang lebih baik.
- Kinerja aplikasi yang lebih baik: Pengolahan storage off-load dari server dapat berpindah secara otomatis ke sebuah jaringan yang terpisah.
- Penyimpanan lebih terpusat dan terkonsolidasi sehingga bisa lebih mudah untuk manajemen, skalabilitas, fleksibilitas, dan ketersediaan.
- Transfer backup data: Remote backup data dapat diaktifkan untuk perlindungan bencana dan perlindungan terhadap serangan berbahaya.
- Manajemen yang terpusat yang sederhana dengan sebuah single image dari media penyimpanan.
4.1. Unix file system.
A. Sejarah unix file system.
Sejarah Unix dimulai dari MULTICS ( MULTIplexed Information and Computing Service) merupakan sistem operasi yang besar dan kompleks.Sistem Operasi ini dikembangkan di laboratorium AT&T oleh Kent Thompson pada komputer mainframe General electric 645. Namun pada tahun 1969 proyek MULTICS dihentikan karena dirasa sistem operasi ini mempunyai kelemahan. Pada tahun yang sama, 1969, Ken Thompson membangun sebuah sistem operasai yang bertujuan untuk mengatasi kelemahan pada MULTICS. Sistem operasi inilah yang yang selanjutnya dikenal dengan nama UNIX. UNIX sendiri berasal dari kata UNICS (UNIplexed Information and Computing System).
Unix adalah nama sebuah sistem operasi yang asal mulanya dikembangkan pada laboratorium Bell, AT & T (Ken Thompson). Unix bertugas mengendalikan piranti pendukung komputer serta kegiatan computer. Beberapa sifat dan keistimewaan Unix :
* Multiuser : sejumlah pemakai dapat menggunakan sistem secara bersamaan.
* Multitasking : kemampuan sistem operasi yang memungkinkan seseorang dapat melaksanakan tugas pada bersamaan.
* Portabilitas : sistem Unix mudah diadaptasikan ke sistem komputer yang lain.
* Sistem file Hirarkikal : memungkinkan pemakai mengorganisasikan informasi atau data dalam bentuk yang mudah untuk diingat dan diakses.
B. Program dilingkungn unix.
Pada implementasinya UNIX dirancang bersifat modular, ada sejumlah modul program yang menyusun sistem UNIX. Program yang ada di UNIX dapat dikategorikan menjadi 2 golongan :
- Sistem Unix dasar
- Produk pihak ke tiga
- Utilitas.
- Kernel.
- Mengendalikan akses terhadap computer.
- Manajemen sistem file dan penanganan sekuriti.
- Pelayanan operasi output dan input.
- Manajemen dan penjadwalan proses.
- Manajemen memori computer.
- Shell.
Program aplikasi adalah program yg dibuat oleh pihak ketiga yang biasanya dijual secara terpisah dari sistem UNIX.
Beberapa variasi nama unix.
Nama | Vendor |
AIX | IBM |
A/UX | Apple (Macintosh) |
BSD | University Of California |
DG/UX | Data General |
HP/UX | Hawlett Packard |
MS/UX | NEC |
PC/IX | Interactive System Corporation |
SCO UNIX | SCO |
SINIX | Siemens |
ULTRIX | DRC |
UNICOS | Cray Research |
UNIX | AT & T, SCO, Sun Microsystem |
VENIX | VentureCom, Inc |
XENIX | SC / Microsoft |
UNIXWARE | CALIFORNIA |
- Konsol.
- Terminal.
- Jalur Komunikasi.
- Modem.
D. Struktur directory dan file unix.
Sistem File UNIX tersusun dari sejumlah file dan direktori, dan sering digambarkan dengan struktur pohon. Bagian puncak disebut root direktory atau direktori / (slash). Root memiliki sejumlah cabang yag disebut direktori. Selanjutnya masing masing direktori mengandung satu atau beberapa direktori atau file.
Unix mempunyai 3 buah jenis file :
- File Biasa
- Direktori
- File Spesial
Beberapa aturan yang berlaku pada penamaan direktori dan file
- Semua karakter selain slash (/) boleh digunakan.
- Huruf kecil dan huruf kapital berbeda arti.
- Maksimal 14 karakter.
- Jangan gunakan nama dot (.) dan dot dot (..) sebagai nama file.
- File aplikasi finance diawali dengan .fin
- Program C diakhiri dengan akhiran .c
6.1 Layer-layer operating system.
Beberapa keuntungan menggunakan model layer
- membimbing dalam mendesign memprotokol, karena protokol yang beroperasi di layer tertentu itu dapat menjalankan tugasnya dilayer tertentu itu dan juga dapat memberikan informasi kepada layer diatasnya atau dibawahnya
- perangkat atau aplikasi dari beberapa vendor dapat saling kompatibel
- mencegah terjadinya perubahan dilayer lain jika ada perubahan teknologi di satu layer
- dapat mempercepat evolusi teknologi, pengembang fokus pada satu layer saja dan sambil memantau pengaruhnya pada layer yang lainnya
- memudahkan mempelajari jaringan dari fungsi dan kemampuannya
- mengurangi kompleksitas karena sudah di kelompokkan kedalam fungsinya masing-masing jadi makin mudah dimengerti
- menjadi mudah dalam hal troubleshooting karena kita dapat menganalisa problemnya berada di layer berapa bisa dimulai dari layer pertama (bottom-up) dahulu atau dari layer terakhir (top-down)
- dapat lebih mudah memahami jika ada teknologi jaringan baru karena tiap tiap layer mempunyai kemampuan sendiri sendiri
A. Jenis-jenis sistem operasi.
Sistem operasi telah berkembang melalui jalan yang panjang. Dari yang paling sederhana sampai yang paling modern dewasa ini. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan terutama sehubungan dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya. Pada bagian berikut ini akan dibahas beberapa sistem operasi yang banyak digunakan dan familiar bagi pengguna komputer.
DOS
DOS adalah singkatan dari Disk Operating System. DOS merujuk pada perangkat sistem operasi yang digunakan di banyak komputer yang menyediakan abstraksi dan pengelolaan perangkat penyimpan sekunder dan informasinya. Misalnya penggunaan sistem file yang mengelola file-file yang ada pada perangkat penyimpan. DOS biasanya dijalankan dari satu atau dua disc. Hal ini karena pada masa DOS digunakan media penyimpan masih sangat terbatas kemampuannya (paling besar mungkin hanya 1,4 Megabyte). Ada banyak jenis DOS diantaranya Apple DOS, Commodore DOS, Atari DOS dan lain-lain. Jenis ini sangat bergantung dengan jenis perangkat komputernya. Jenis DOS yang paling terkenal adalah jenis DOS yang berjalan
pada mesin-mesin yang compatible dengan IBM Personal Computer. Untuk menjalankan perintah-perintah sistem operasi, DOS menggunakan perintah berbasis teks atau CLI. Setiap kali selesai mengetikkan suatu perintah, kita harus menekan tombol ENTER untuk mengeksekusi perintah tersebut.
UNIX.
UNIX adalah sistem operasi yang mula-mula dikembangkan oleh suatu kelompok di AT & T pada laboatorium Bell. Unix banyak digunakan baik untuk server maupun workstation. Linkungan Unix dan model program client-server menunjukkan bahwa Unix lebih dikembangkan sebagai sistem operasi yang kuat di jaringan komputer dari pada sistem operasi untuk computer personal. UNIX dirancang untuk portable, multi-tasking, dan multi-user. Konsep
utama Unix antara lain banyak menggunakan file teks biasa untuk menyimpan data, menggunakan sistem file berjenjang, memperlakukan perangkat sebagai suatu file, dan menggunakan banyak program kecil yang eksekusinya pada CLI dapat digabung dengan tanda pipeline (|). Konsep yang sangat solid dan stabil membuat Unix banyak dijadikan dasar sistem operasi modern.
Sistem UNIX terdiri dari beberapa komponen yang biasanya dipaket bersama. Umumnya paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:
- Kernel dengan sub komponen seperti :
– conf = file konfigurasi.
– dev = driver perangkat keras
– sys = kernel sistem operasi, manajemen memori, penjadwalan
proses, sistem calls dan lain-lain.
– h = header files, mendefinisikan struktur kunci di dalam sistem. - Development Environment:
– cc —compiler untuk bahasa C
– as — machine-language assembler
– ld — linker, untuk menggabung file-file object
– lib — object-code libraries (diinstall di folder /lib atau /usr/lib) libc,
kumpulan pustaka untuk bahasa C
– make – program untuk mengkompilasi kode program
– include — file-file header untuk pengembangan perangkat lunak dan
menentukan standar interface
– Other languages — bahasa-bahasa pemrograman lain seperti
Fortran-77, Free Pascal, dan lain-lain. - Commands:
– sh —”Shell” untuk melakukan pemrograman berbasis CLI atau
mengeksekusi perintah-perintah tertentu.
– Utilities — Sekumpulan perintah CLI yang berguna untuk fungsi
yang bermacam-macam, meliputi:
a) System utilities
b) User utilities
Program-program untuk pengelolan lingkungan kerja, seperti passwd, kill, dan lain-
lain.
– Document formatting — Program untuk penyiapan dokumen seperti
nroff, troff, tbl, eqn, refer, dan pic. Beberapa sistem Unix modern
juga memasukkan aplikasi seperti TeX dan Ghostscript.
– Graphics — Sistem Unix modern menyediakan X11 sebagai sistem
standard windowing dan GUI.
MicrosoftWindows
Micosoft Windows atau orang lebih sering menyebut Windows saja pada awalnya hanyalah add-on dari MS-DOS karena tingginya tuntutan pada sistem operasi yang berbasis GUI. Versi awal Windows berjalan di atas MS-DOS. Meski demikian Windows versi awal telah menunjukkan beberapa fungsi-fungsi yang umum dijumpai dalam sistem operasi, antara lain: memiliki tipe file executable tersendiri, memiliki driver perangkat keras sendiri, dan lain-lain.
Secara konsep sebenarnya Windows lebih banyak ditujukan bagi komputer personal. Pada awalnya Windows juga tidak mendukung konsep multi-tasking dan multi-user. Akomodasi terhadap jaringan atau fungsi-fungsi client-server juga tidak sekuat pada UNIX dan turunannya. Sehingga masalah yang sering muncul di sistem operasi Windows adalah masalah keamanan yang berhubungan dengan jaringan. Namun Windows memiliki kelebihan dari sisi kemudahan pemakaian. Pada versi yang terbaru (Windows Vista) konsep multiuser dan multi-tasking telah semakin matang. Selain itu tampilan GUI telah dirubah dengan banyak menggunakan efek tiga dimensi.
AppleMacOS
Apple Mac OS merupakan turunan dari UNIX melalui jalur BSD (Berkeley Software Distribution). Oleh karena itu kekuatan dalam multi-tasking, multi-user, networking yang ada pada UNIX juga dimiliki oleh Mac OS. Mac OS adalah sistem operasi berbasis GUI. Apple
merupakan pelopor dalam penggunaan GUI pada sistem operasi. Penggunaan icon, mouse dan beberapa komponen GUI merupakan sumbangan yang luar biasa bagi perkembangan sistem operasi berbasis GUI. Versi awal dari Mac OS hampir secara penuh mengandalkan pada
kemampuan GUI-nya dan sangat membatasi penggunaan CLI. Meskipun sangat memudahkan namun ada beberapa kelemahan, antar lain: multi-tasking yang tidak berjalan sempurna, pengelolaan memori yang terbatas, dan konflik pada beberapa program yang ditanamkan. Memperbaiki sistem Mac OS kadang-kadang menjadi suatu pekerjaan yang sangat melelahkan.
Pada Mac OS X (versi terbaru), semua kelemahan pada versi lama telah coba dihilangkan. Multi-tasking telah berjalan dengan baik dan manajemen memori yang jauh lebih baik. Selain itu tampilan GUI-nya disebut-sebut sebagai yang terbaik di antara sistem operasi yang ada.
Linux
Linux sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX, hal ini dikarenakan kompatibilitas dengan UNIX merupakan tujuan utama desain dari proyek Linux. Perkembangan Linux dimulai pada tahun 1991, ketika mahasiswa Finlandia bernama Linus Torvalds menulis Linux, sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU intel yang cocok untuk PC. Dalam banyak hal, kernel Linux merupakan inti dari proyek Linux, tetapi komponen lainlah yang membentuk secara komplit sistem operasi Linux. Dimana kernel Linux terdiri dari kode-kode yang dibuat khusus untuk proyek Linux, kebanyakan perangkat lunak pendukungnya tidak eksklusif terhadap Linux, melainkan biasa dipakai dalam beberapa sistem operasi yang mirip UNIX. Contohnya, sistem operasi BSD dari Berkeley, X Window System dari MIT, dan
proyek GNU dari Free Software Foundation. Pembagian (sharing) alat-alat telah bekerja dalam dua arah. Sistem perpustakaan utama Linux awalnya dimulai oleh proyek GNU, tetapi perkembangan perpustakaannya diperbaiki melalui kerjasama dari komunitas Linux terutama pada pengalamatan, ketidak efisienan, dan bugs. Komponen lain seperti GNU C Compiler, gcc, kualitasnya sudah cukup tinggi untuk dipakai langsung dalam Linux. Alat-alat administrasi network dibawah Linux berasal dari kode yang dikembangkan untuk 4.3BSD, tetapi BSD yang lebih baru , salah satunya FreeBSD, sebaliknya meminjam kode dari Linux, contohnya adalah
perpustakaan matematika Intel floating-point-emulation. Saat ini, Linux merupakan salah satu sistem operasi yang perkembangannya paling cepat. Kehadiran sejumlah kelompok pengembang,
tersebar di seluruh dunia, yang selalu memperbaiki segala fiturnya, ikut membantu kemajuan sistem operasi Linux. Bersamaan dengan itu, banyak pengembang yang sedang bekerja untuk memindahkan berbagai aplikasi ke Linux (dapat berjalan di Linux). Masalah utama yang dihadapi Linux dahulu adalah interface yang berupa teks (text based interface). Ini membuat orang awam tidak tertarik menggunakan Linux karena harus dipelajari terlebih dahulu dengan seksama untuk dapat dimengerti cara penggunaannya (tidak user-friendly). Tetapi keadaan ini sudah mulai berubah dengan kehadiran KDE dan GNOME. Keduanya memiliki tampilan desktop yang menarik sehingga mengubah persepsi dunia tentang Linux.
Dalam sistem operasi, pada umumnya terdapat empat jenis, dikelompokkan berdasarkan jenis komputer yang mereka kontrol dan jenis aplikasi yang mereka dukung. Adapun ke 4 kategori tersebut adalah:
Real time sistem operasi (RTOS)
Sistem operasi real-time digunakan untuk mengendalikan mesin, instrumen ilmiah dan sistem industri. Sebuah RTOS biasanya memiliki kemampuan user-interface sangat sedikit, dan tidak ada utilitas pengguna akhir, karena sistem akan menjadi “kotak tertutup” saat dikirim untuk digunakan. Bagian yang sangat penting dari RTOS adalah mengelola sumber daya dari komputer sehingga suatu operasi tertentu mengeksekusi jumlah waktu yang sama persis, setiap saat hal tersebut bisa terjadi. Dalam mesin yang kompleks, memiliki bagian bergerak lebih cepat hanya karena sumber daya sistem yang tersedia mungkin hanya sebagai masalah seperti halnya mesin tersebut tidak bergerak sama sekali, karena sistem sedang sibuk.
Single user, tugas tunggal
Sesuai namanya, sistem operasi ini dirancang untuk mengelola komputer sehingga satu pengguna dapat secara efektif melakukan satu hal pada suatu waktu. Palm OS untuk komputer genggam Palm adalah salah satu contoh yang baik untuk pengguna tunggal modern, satu-tugas sistem operasi.
Single user, multi tasking
Ini adalah jenis sistem operasi kebanyakan yang orang gunakan pada desktop dan laptop komputer sekarang ini. Microsoft Windows dan Apple MacOS platform keduanya adalah contoh dari sistem operasi yang akan membiarkan satu pengguna memiliki beberapa program dalam operasi pada saat yang sama. Sebagai contoh, sangat mungkin untuk pengguna Windows yang harus menulis catatan dalam pengolah kata saat men-download file dari Internet saat mencetak teks dari pesan e-mail.
Multi user
Sebuah sistem operasi multi-user yang berbeda memungkinkan pengguna untuk mengambil keuntungan dari sumber daya komputer secara bersamaan. Sistem operasi harus memastikan bahwa persyaratan dari berbagai pengguna seimbang, dan bahwa setiap program yang mereka gunakan memiliki cukup sumber daya dan terpisah sehingga masalah dengan salah satu pengguna tidak mempengaruhi seluruh komunitas pengguna. Unix, VMS dan sistem operasi mainframe seperti MVS, adalah contoh dari sistem operasi multi-user.
Sangat penting untuk membedakan antara sistem operasi multi-user dan sistem single-user yang mendukung operasi jaringan. Windows 2000 dan Novell Netware dapat setiap ratusan mendukung atau ribuan pengguna jaringan, tetapi sistem operasi itu sendiri adalah tidak benar multi-user sistem operasi. Administrator sistem adalah “pengguna” hanya untuk Windows 2000 atau Netware. Dukungan jaringan dan semua login user remote jaringan memungkinkan adalah, dalam rencana keseluruhan dari sistem operasi, program yang dijalankan oleh pengguna administratif.
JobControlLanguage(JCL)
OS JCL terdiri dari tiga data dasar adalah: pernyataan misi yang menetapkan awal kerja dan informasi tentang pekerjaan semua, misalnya November 12, 2001 Job bahasa kontrol (atau JCL) menentukan bagaimana program dijalankan pada komputer . JCL adalah fungsi dari interface antara perangkat lunak IBM MVS OS kontrol pekerjaan bahasa (JCL), dan alat-alat pemantauan dan pelaporan yang digunakan untuk pengkodean sistem operasi IBM format yang bebas memungkinkan kolom 1-70. 6f9812c5d4 JCL (Job Control Language) adalah bahasa deskripsi pekerjaan (unit kerja) untuk MVS, sistem operasi OS/390 VSE berjalan pada IBM S/390 besar JCL bisa merujuk ke: Bisnis: Juniper Capital, sebuah hedge fund yang berbasis di Bermuda . Komputer: Bahasa Kontrol, bahasa pemrograman yang digunakan dalam IBM . Ini adalah pertanyaan yang sering diajukan (FAQ): T 1) Apa kumpulan data generasi (GDG)? A1) pembentukan satu set data adalah satu set waktu atau.
JOB PENGENDALIAN bahasa Cara termudah untuk belajar adalah dengan menggunakan beberapa JCL yang sudah dimulai, jadi kami mulai mengumpulkan JCL dapat digunakan kembali Jika Anda ingin melakukan tugas . Pekerjaan kontrol bahasa (JCL) dan pertanyaan wawancara dan jawaban atas pertanyaan wawancara dan jawaban memimpin kita sekarang bahwa bahasa kontrol pekerjaan JCL (JCL) adalah skenario.
Definisi dan fungsi kontrol untuk bahasa – Kontrol dan fungsi bahasa (JCL) adalah bahasa pemrograman yang berjalan pada sistem operasi IBM besar ini terdiri dari kontrol . Pekerjaan kontrol bahasa (JCL) adalah bahasa pemrograman komputer digunakan di IBM . Sistem operasi, rekomendasi sistem, dan bagaimana menjalankan proses batch atau mulai sub a Bab 6: Menggunakan Control Language (JCL), dan sistem pasokan, dan pencarian (SDSF) Singkatnya, JCL, dan fungsi bahasa adalah alat untuk mengontrol komunikasi dengan 3090 IBM MVS OS. JCL pernyataan yang memberikan informasi tentang JCL . JCL ini adalah bahasa kontrol kerja, yang mengontrol aliran program dalam sistem operasi.
Ini adalah alat komunikasi antara sebuah program yang dapat JOB kontrol bahasa (JCL) Tujuan dari sesi ini adalah untuk memberikan konsep dasar yang efektif dan JCL dirancang untuk memberikan manfaat . DD nama dan bahasa kontrol pekerjaan (JCL) menjelaskan beberapa pertanyaan dasar yang pengguna pemula dapat memilih clist SAS. Proses pengumpulan data nama komputer . Bahasa digunakan untuk membuat laporan yang menyediakan untuk tugas-tugas yang spesifik dan kebutuhan dari fungsi spesifik dari sistem operasi, deskripsi produk ini menjelaskan fitur baru yang disediakan oleh zona penyangga, seperti meningkatkan situasi keamanan, dan manajer dukungan sumber daya cerdas dan 64 dukungan – bit yang benar . JCL ini adalah satu set kontrol pengguna yang memberikan data yang diperlukan untuk bekerja berkomunikasi dengan sistem operasi menggunakan perintah dengan mengetik.
6.1. Single Multiprogramming
A. MultiprogrammingMultiprogramming adalah suatu teknik penjadualan dimana tugas (task) yang sudah berjalan tetap berjalan sampai ia melakukan operasi yang membutuhkan waktu untuk menunggu respon dari luar, misalnya membaca data dari CD/ Disket. Atau komputer memaksa menukar tugas yang berjalan dengan tugas lainnya. Tujuan dari multiprogramming adalah memaksimalisasikan kerja CPU. suatu kasus untuk sistem uniprosesor, tidak ada lebih dari proses yang bisa berjalan bersama-sama, dengan kata lain proses harus saling menunggu sampai proses yang lainnya selesai. Penjadual CPU merupakan basis dari multiprogramming pada sistem operasi. Dengan men switch CPU diantara proses maka sistem operasi dapat membuat komputer lebih produktif.
Multiprogramming di kenal sebagai fitur dari sistem operasi pada akhir tahun 1950-an dan banyak di gunakan pada mainframe computer pada tahun 1960 an. Multiprogramming tidak bisa di samakan dengan multitasking sebab tidak semua multiprogramming bisa atau memiliki kemampuan untuk benar-benar melakukan multitasking. Hal ini perlu di garis bawahi, meski multitasking menggunakan beberapa metode pada penerapan multiprogramming.
Multiprogramming mungkin tidak bisa menjamin semua program dapat berjalan bersamaan. Namun demikian multiprogramming cukup mengurangi waktu user . Cukup memasukan sederetan program ke komputer dan user cukup menunggu hasil dari program tersebut.
Pada multiprogramming task (tugas) akan tetap berjalan sampai operasi harus menunggu (waiting) respon dari luar atau komputer harus menukar tugas yang berjalan dengan tugas yang lainnya. Dengan demikian, maka tugas Central CPU bisa di maksimalisasikan.
B. Multiprocessing
Multiprocessing adalah kemampuan pemrosesan komputer yang di lakukann secara serentak. Proses multiprocessing bisa di lakukan menggunakan 2 CPU dalam 1 sistem komputer.
Multiprocessing dan multiprogramming mungkin memiliki kesamaan. Multiprocessing juga bisa dirtikan kepada kemampuan esksekusi beberapa proses secara bersamaan. Multiprocessing lebih sering di implementasikan dalam hardware dengan menggunakan beberapa CPU sekaligus, sementara multiprogramming sering di gunakan dalam software.
Ada beberapa kelas dalam multiprocessing:
1. Berdasarkan Simetrinya:
- Asymmetric Multiprocessing (ASMP)
- Symmetric Multiprocessing (ASMP)
- Non-uniform Memory Access (NUMA) Multiprocessing
- Clustering
- SISD (Single Instruction on Single Data Stream)
- SIMD (Single Instruction on Multiple Data Stream)
- MISD (Multiple Instruction on Single Data Stream)
- MIMD (Multiple Instruction on Multiple Data Stream)
- Loosely Coupled
- Thightly Coupled
C. Multitasking
Multitasking adalah istilah yang mengacu kepada sebuah metode dimana banyak pekerjaan atau di kenal juga sebagai proses diolah dengan menggunakan sumberdaya CPU yang sama. Umpamakan sebuah komputer berprosessor tunggal, maka komputer itu hanya bisa menyelesaikan satu instruksi dalam satu waktu. Multitasking dapat menjadwalkan mana pekerjaan yang dapat berjalan, dan kapan pekerjaan lain bisa berstatus waiting untuk di kerjakan.
Seperti yang sudah di katakan, bahwa dalam multitasking hanya satu CPU yang terlibat, tapi CPU tersebeut secara mengganti satu program ke program yang lain secara cepat sehingga terlihat mengeksekusikan program dalam satu waktu.
Ada 2 tipe dasar dalam proses multitasking. Yaitu preemptive dan cooperative.
- Preemptive
- Cooperative
D. Time sharing
Time sharing adalah sebuah kemampuan yang memungkinkan komputer besar membagi tugas secara simultan dengan memberikan potongan-potongan waktu pada masing-masing tugas dan beralih dari satu tugas ke tugas lainnya secara cepat.
Time sharing di kembangkan dari sebuah kejadian ketika single user berhadapan dengan kondisi yang tidak efisien, maka sebagian group user yang lebih besar akan terkena dampak dari ketidak efisienan tersebut. Hal ini di karenakan pola interaksi, ketika sebuah user mendapatkan informasi diserta jeda yang panjang, maka user lain yang bekerja dalam waktu yang sama dapat mengerjakan pekerjaan dalam jeda tersebut pekerjaan yang lain.
Dengan ukuran group yang optimal, maka proses yang berjalan akan lebih efisien. Dengan begitu sebagian kecil waktu yang di habis kan untuk menunggu (contohnya, disk atau input dari jaringan) bisa di berikan untuk pengguna lain.
7.1. Priority Scheduling
Priority Scheduling merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses yang memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki prioritasnya masing-masing. Prioritas suatu proses dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik antara lain:
- Time limit.
- Memory requirement.
- Akses file.
- Perbandingan antara burst M/K dengan CPU burst.
- Tingkat kepentingan proses.
Kelemahan pada priority scheduling adalah dapat terjadinya indefinite blocking( starvation). Suatu proses dengan prioritas yang rendah memiliki kemungkinan untuk tidak dieksekusi jika terdapat proses lain yang memiliki prioritas lebih tinggi darinya.
Solusi dari permasalahan ini adalah aging, yaitu meningkatkan prioritas dari setiap proses yang menunggu dalam queue secara bertahap.
Contoh: Setiap 10 menit, prioritas dari masing-masing proses yang menunggu dalam queue dinaikkan satu tingkat. Maka, suatu proses yang memiliki prioritas 127, setidaknya dalam 21 jam 20 menit, proses tersebut akan memiliki prioritas 0, yaitu prioritas yang tertinggi (semakin kecil angka menunjukkan bahwa prioritasnya semakin tinggi).
A. Mengoptimalkan Manfaat Scheduling System
12 tahun lalu, Richard Coleman dalam bukunya yang berjudul The Twenty-Four Hours Business: Maximizing Productivity Through Round-The Clock Operations menelurkan pemikiran mengenai hal-hal yang fundamental dalam taktik scheduling yang dijalankan perusahaan.Coleman mengidentifikasi ada tiga tiga faktor yang dibutuhkan scheduling system agar berjalan dengan efektif, yaitu business needs, health and safety dan employee preferences. Perkembangan scheduling software dewasa ini pun semakin canggih. Namun banyak orang yang percaya bahwa efektifitas penggunaan scheduling software tak bisa terlepas dari faktor human element.
“Bila anda tidak mengindahkan human element pada sistem ini, anda akan kehilangan efektifitasnya,” ujar Georgian Hernandez, Workforce Management Administrator USANA Health Sciences, sebuah perusahaan sebauh perusahaan yang memproduksi produk-produk kesehatan yang bermarkas di Salt Lake City seperti dikutip SHRM.
Yang dimaksud Hernandez dengan human element adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. SHRM menyebut bahwa employee scheduling sistem akan berjalan dengan mulus apabila mengkombinasikan hal-hal yang berkaitan dengan human element seperti skill, salary, individual preferences, regulatory demands, human resources guidelines dan data lainnya. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan keseimbangan antara organizational effency dan employee satisfaction.
Pendapat senada juga diuraikan Diski Naim, Principle Product Solutions Consultants-HCM Applications Oracle Corporation, Australia & New Zealand. Ia melihat bahwa setiap perusahaan disamping harus mempersiapkan standar operasional yang baik terkait dengan perencanaan dan aktual data serta time management sistem yang baik, perusahaan tersebut juga harus mempersiapkan sebuah sistem HR yang baik.
Kemudian, Georgian Hernandez juga percaya bahwa HR manager seharusnya terlibat dalam menyeleksi, mendisain dan menggunakan scheduling system ini. Keterlibatan HR dan ahli-ahli dalam hal scheduling dan workforce management menurutnya lagi dapat membantu memastikan bahwa pekerja dengan skill yang tepat dapat bekerja dalam waktu yang tepat pula sesuai dengan regulasi dan business rules.
“Kami butuh keterlibatan HR lebih dalam dan kami perlu memahami kompleksitas dan fleksibilitas dari system ini,” urainya.
Agar scheduling system dapat berjalan dengan efektif, Diski melihat ada lima hal yang harus dilakukan perusahaan:
- Perusahaan harus dapat menentukan business driver yang tepat. Business Driver adalah bagian dari suatu business process yang memicu kebutuhan resources dalam suatu saat, dengan berdampak dari pendapatan ataupun biaya yang ada.
- Memiliki data pegawai yang lengkap, termasuk skill ataupun kemampuannya.
- Memiliki “time plan” yang baik di dalam organisasi.
- Konsisten dalam pelaksanaan planning yang sudah disepakati
- Time recording yang akurat, demi menentukan implikasi biaya jika pelaksanaan pekerjaan diluar dari rencananya.
Bagi Diski Naim, scheduling system pada dasarnya merupakan suatu sistem yang dipergunakan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia dalam hal memanfaatkan waktu yang tersedia guna melaksanakan kegiatan operasional secara efisisen dan efektif.
Oleh karena itu perusahaan yang memiliki banyak karyawan memerlukan scheduling software dalam operasionalnya. “Perusahaan-perusahaan yang memerlukan optimalisasi resources dikarenakan jumlah pekerja yang cukup banyak dan juga perpindahan pekerja dari satu bagian ke bagian yang lain dalam suatu saat”, katanya beralasan.
Di Amerika Serikat, industri retail, airlines dan health care menjadi industri-industri yang mampu menjadi pemimpin dalam mengadopsi scheduling software diikuti industri warehouse, manufacturing plants dan utilities.
Ada beragam alasan yang dikemukakan menyoal tujuan perusahaan menggunakan scheduling system. Secara umum, Diski Naim mencatat ada lima poin yang menjadi tujuan perusahaan dalam menerapkan scheduling system. “Biasanya perusahaan menerapkan scheduling system untuk mengidentifikasi resource manpower yang ada di suatu proses operasional, mendapatkan resource manpower yang tepat dalam waktu yang dibutuhkan, menentukan planning perencanan kebutuhan resource manpower yang tersedia, mendapatkan forcasting prakiraan utilisasi resource dalam waktu tertentu berdasarkan business driver yang telah ditentukan dan mendapatkan guidance arahan pelaksanaan (work schedule) yang optimal,” ujarnya.
Jack Fulbright, Vice President of Human Resources Georgia Medical Center and Health System di Gainesville, Amerika Serikat, mengatakan, “Di level yang tinggi, scheduling system membantu kami memastikan karyawan kami bekerja dengan baik. Sistem ini membantu kami mencapai efisiensi dan kualitas dari poin-poin standar organisasi, dan sistem ini juga membantu kami dalam men-deliver apa yang terbaik untuk karyawan”.
Sementara itu, PT Accenture yang bergerak di bidang jasa konsultasi menggunakan scheduling untuk mengatur trafficking orang-orang yang terlibat dalam project. “Yang namanya consultingfirm, jualannya kan orang-orangnya. Jadi kita mesti make sure bahwa lama orang tersebut menganggur di kantor harus seminimum. Mereka seharusnya ada di project. Jadi objectivenya untuk memastikan supply dan demand itu matching,” ujar Yulia Yasmina, Senior Manager Human Performance PT Accenture.
Kemudian Yulia juga menambahkan, “Misalnya dalam jangka waktu tiga bulan ke depan kita ada project. Nantinya, Project manager bertugas memasukkan demand-nya. Nah, si scheduler ini nanti menganalisa apakah dalam waktu tiga bulan kita punya cukup orang atau tidak. Cukup orang baik secara kuantitas (jumlah orangnya) atau secara capable, artinya benar-benar sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.”
9.1. Memory Management (DSI)
Memori manajemen adalah suatu proses koordinasi dan pengendalian penggunaan memori dalam sebuah sistem komputer.
Manajemen memori dapat dibagi menjadi tiga bidang:
1. Manajemen memori hardware (MMUs, RAM, dll);
2. Manajemen memori sistem operasi (virtual memory, perlindungan);
3. Memori aplikasi manajemen (alokasi, deallocation, pengumpulan sampah).
Manajemen memori hardware terdiri dari perangkat elektronik dan terkait sirkuit yang menyimpan keadaan komputer. Perangkat ini mencakup RAM, MMUs (unit manajemen memori), cache, disk, dan prosesor register. Cache Memory adalah tempat penyimpanan sementara ( volatile ) sejumlah kecil data untuk meningkatkan kecepatan pengambilan atau penyimpanan data di memori oleh prosesor yang berkecepatan tinggi. Desain hardware memori penting untuk kinerja sistem komputer modern. Pada kenyataannya, bandwidth memory mungkin merupakan faktor pembatas utama pada kinerja sistem.
Dalam skema MMU
- Menyediakan perangkat register yang dapat di set oleh setiap CPU: setiap proses mempunyai data set register tsb (disimpan di PCB).• Base register dan limit register.
- Harga dalam register base/relokasi ditambahkan ke setiap address proses user pada saat run di memori.
- Program user hanya berurusan dengan address-address lojik saja
Melibatkan manajemen memori aplikasi mendapatkan memori dari sistem operasi, dan pengelolaan yang digunakan oleh sebuah program aplikasi. Program aplikasi secara dinamis mengubah persyaratan penyimpanan. Memori aplikasi manajer harus mengatasi hal ini meminimalkan total CPU overhead, interaktif jeda waktu, dan jumlah memori yang digunakan.
Sementara sistem operasi dapat menciptakan ilusi memori hampir tak terhingga, itu adalah tugas yang rumit untuk mengelola memori aplikasi sehingga aplikasi dapat berjalan paling efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar